Seperti
yang sudah saya tuliskan di deskripsi diri, saya sebelumnya bertempat tinggal
di kota yang bernama Sidoarjo. Pasti kalian sudah tau kan Sidoarjo itu apa dan
di mana. Di postingan ini saya akan menuliskan beberapa hal tentang Sidoarjo
yang bersumber dari ingatan saya juga hasil dari "berselancar" di
mbah Google dan tante Wikipedia.
Sidoarjo
merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Dan
ibukotanya yaitu Sidoarjo itu sendiri. Tempat saya tinggal ini berbatasan
dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik di sebelah utara, Selat Madura di
bagian timur, Kabupaten Pasuran di daerah selatan, dan juga Kabupaten Mojokerto
di sebelah barat.
Saya
tidak perlu menjelaskan tentang sejarahnya ya, karena saya belum lahir pada
saat itu. Dan bisa dipastikan yang membaca postingan ini pasti akan mati
kebosanan, karena sang penulis pun juga mulai bosan dan bingung untuk merangkai
kata-kata yang tidak penting ini. Mari kita lanjutkan ke penjelasan yang
berikutnya.
Berikut
ini saya akan menjelaskan tentang budaya-budaya di Sidoarjo yang saya copas
dari blog kakak
Soviana Idayanti yang saya temukan di Google:
1.
Bahasa
Bahasa
yang berkembang di daerah Sidoarjo dikenal dengan sebutan Bahasa Arek. Bahasa
Arek merupakan bahasa keseharian warga Kota Surabaya dan kabupaten pecahan Kota
Surabaya, yaitu Sidoarjo, Mojokerto, Gresik.
2.
Tradisi
a.
Lelang Bandeng
Setiap tahun di Kabupaten Sidoarjo tepatnya
dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan kegiatan lelang bandeng
tradisional bertempat di alun-alun Sidoarjo. Walaupun saya tidak pernah mengikuti
kegiatan ini, tetapi saya tau lelang bandeng terjadi di kampung nelayan bukan
di alun-alun Sidoarjo.
b.
Nyadran
Di Jawa, pada bulan Ruwah (kalender Jawa) ada tradisi yang
dinamakan Ruwatan. Bentuk-bentuk Ruwatan ini dapat berupa bersih Desa, Ruwah
desa atau lainnya. Di Sidoarjo tepatnya di Desa Balongdowo Kecamatan Candi
ada tradisi masyarakat yang dilakukan setiap bulan Ruwah pada saat bulan
purnama. Tradisi tersebut dinamakan Nyadran. Nyadran ini merupakan adat bagi
para nelayan kupang desa Balongdowo sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
3. Kesenian
a. Wayang Kulit
Jenis
wayang kulit yang ada di Sidoarjo sebagian besar adalah wayang kulit gaya Jawa
Timuran (gaya Wetanan) dan sebagian kecil gaya Kulonan. Hampir semua kecamatan
memiliki dalang wayang kulit Wetanan ini, diantaranya: Tarik, Balungbendo,
Krian, Prambon, Porong, Tulangan, Sukodono, Candi, Sidoarjo, Gedangan dan Waru.
b. Reog Cemandi
Reog Cemandi
adalah kesenian asli Sidoarjo. Kesenian itu muncul pada tahun 1926. Reog Cemandi
berbeda dengan Reog Ponorogo. Yang membedakan adalah tidak adanya warok, dan
topengnya tidak dihiasi dengan bulu merak seperticiri khas reog Ponorogo. Irama
musik yang digunakan adalah angklung dan kendang kecil.
Kemudian ada
beberapa makanan khas yang saya ketahui. Diantaranya yaitu: kupang lontong,
sate kerang, otak-otak bandeng, dll. Berikut ini wujud gambar nya.
KUPANG LONTONG
SATE KERANG
OTAK-OTAK BANDENG
Dan ini adalah lambang kota Sidoarjo
Sekian tulisan saya ini. Semoga Anda tidak membuang
waktu Anda yang berharga dikarenakan membaca tulisan ini. Terima kasih.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar